Jumat, 15 Oktober 2010

PERPISAHAN

Seharusnya diriku bahagia melihat pagi yang cerah ini. Kudapati bunga-bunga yang bermekaran dan beningnya embun pagi. Namun, diriku tetap tak kuasa menahan kesedihan yang menimpaku. Kekasihku yang sangat kucintai, petang ini akan segera berangkat ke Surabaya untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Dia adalah seorang kontraktor muda yang baru saja mendapat tugas di Surabaya.
Aku pun pergi ke kediaman kekasihku untuk membantu mengemasi barang-barang yang akan dia bawa. Ingin rasanya aku menahan dia pergi. Karena ku tak sanggup untuk berada jauh darinya dalam waktu yang lama. Setelah selesai berkemas, kami langsung berangkat ke stasiun kereta api.
Tepat pukul 17.00, kereta yang hendak dia tumpangi akhirnya datang juga. Dia pun bergegas naik ke kereta. Akhirnya peluit tanda keberangkatan pun dibunyikan. Aku menggenggam erat jemarinya seraya berlari bersamaan dengan laju kereta. Akhirnya, genggamanku terlepas karena laju kereta yang lambat laun menjadi cepat.
Diriku terpaku melihat dia di kejauhan. Stasiun yang semula penuh sesak dengan penumpang yang hendak naik kereta, kini menjadi sunyi di selimuti angin senja yang begitu dingin menusuk kalbu. Aku berjanji pada diriku, aku akan setia menantinya meskipun waktuku akan habis oleh penantian panjang sekalipun. Karena aku tahu, engkau pasti kembali untuk diriku suatu saat nanti.

1 komentar: